Saturday, September 25, 2010

Minerva R150VX


Beberapa waktu yang lalu waktu pulang kantor, aku berbarengan dengan sekumpulan anak-anak sekolah yang baru pulang. gak ada yang spesial dari mereka, motoran dengan santai sambil kadang2 becanda. aku putuskan untuk mendahului mereka dengan vario tercintaku.
beberapa baris motor dari mereka udah aku libas, tinggal baris motor terdepan. but, hey wait, kayaknya ada satu yang menarik mataku. aku perlahan dekati motor itu, baru pertama kali aku melihat motor model itu. aku sedikit melirik, ya, emang bener, motor ini keren dari segi model+tongkronga. full fairing, front+rear disc brake, suspensi monoshock, upside down front fork. so cool, apalagi motornya masih brand new, cause masih pake plat nomor profit.
sesampai di rumah, aku buka laptop dan mulai googling buat cari tuh motor. cause aku gak terlalu perhatiin merk motor tadi, aku kesulitan nemuin. aku sms beberapa temen yang juga punya interest sama denganku dalam urusan ini.
"coba cek Minerva R150VX bro, aku curiga itu. bla... bla... bla..." bunyi sms temenku.
oke, keyword aku masukin, and, tada... emang bener, Minerva R150VX. btw, harganya terjangkau, cukup 17juta-an. tapi dengan harga yang ditawarkan, kita bisa memperkirakan bagaimana kualitasnya.

here the spec :

MesinSOHC Silender tunggal dengan oil cooler dan engine balancer
Jenis KoplingMultiplate. Kopling Basah
Final Rasio2,533
Diameter x Langkah torak61 x 49.5
Tenaga Maksimum13.5 PS / 9.500 rpm
Torsi Maksimum10.5 Nm / 7.000 rpm
Rasio Kompresi9.2 : 1
Pengoprasian Gigi1-N-2-3-4-5
PengapianDigital CDI dengan Electric dan Kick Starter
Tipe Batterai12 V-7 AH
Panjang x Lebar x Tinggi1982 x 675 x 935 mm
Jarak Sumbu Roda1365 mm
Jarak Terendah195 mm
Berat Kosong115 kg
Beban Maksimum150 kg
Kapasitas Tangki12 Liter
Suspensi DepanUpside down
Suspensi BelakangMono Shock
Rem Depan dan BelakangDisc Brake Double Piston
Ban Depan80/90-17
Ban Belakang120/70-17

Wednesday, September 8, 2010

Hachiko, Simbol Kesetiaan Nirbatas...


Lahir 10 November 1923 dari induk bernama Goma-go dan anjing jantan bernama Ōshinai-go, namanya sewaktu kecil adalah Hachi. Pemiliknya adalah keluarga Giichi Saitō dari kota Ōdate, Prefektur Akita. Lewat seorang perantara, Hachi dipungut oleh keluarga Ueno yang ingin memelihara anjing jenis Akita Inu. Ia dimasukkan ke dalam anyaman jerami tempat beras sebelum diangkut dengan kereta api yang berangkat dari Stasiun Ōdate, 14 Januari 1924. Setelah menempuh perjalanan sekitar 20 jam, Hachi sampai di Stasiun Ueno, Tokyo.

Hachi menjadi anjing peliharaan Profesor Hidesaburō Ueno yang mengajar ilmu pertanian di Universitas Kekaisaran Tokyo. Profesor Ueno waktu itu berusia 53 tahun, sedangkan istrinya, Yae berusia 39 tahun. Profesor Ueno adalah pecinta anjing. Sebelum memelihara Hachi, Profesor Ueno pernah beberapa kali memelihara anjing Akita Inu, namun semuanya tidak berumur panjang. Di rumah keluarga Ueno yang berdekatan dengan Stasiun Shibuya, Hachi dipelihara bersama dua ekor anjing lain, S dan John. Sekarang, lokasi bekas rumah keluarga Ueno diperkirakan di dekat gedung Tokyo Department Store sekarang.

Sunday, September 5, 2010

Shoya Tomizawa, you will be missed...

Dunia otomotif kembali berduka. Salah satu pembalap terbaik kelas Moto2 meninggal akibat kecelakaan pada race yang digelar di sirkuit San Marino hari minggu 5 September 2010. Insiden yang melibatkan 3 pembalap, Alex de Angelis, Scott Redding dan Shoya Tomizawa sendiri terjadi begitu mengerikan. Kecelakaan berawal dari ban motor Tomizawa yang mengalami sliding sehingga Tomizawa tidak mampu mengendalikan laju motor dan akhirnya tertabrak oleh Scott Redding dan Alex de Angelis. Tubuh Tomizawa tertabrak dengan telak oleh motor dibelakangnya. seketika itu juga, Tomizawa tidak sadarkan diri. Petugas medis bergerak cepat untuk memberikan pertolongan pertama dan langsung mengirim Tomizawa ke Rumah Sakit. Sayang sekali, karena luka yang diderita parah, Tomizawa tidak mampu bertahan dan dinyatakan meninggal pukul 14.20 lokal time (San Marino).
Tomizawa telah mencatatkan rekor dengan memenangi Grand Prix Moto2 yang secara resmi digelar pertama kali musim ini di Grand Prix Qatar beberapa bulan yang lalu.
Tomizawa menyusul kompatriotnya, Daijiro Kato yang meninggal setelah mengalami crash di sirkuit Suzuka tahun 2003.